KOMPAS.com - Di antara Anda, pasti ada yang pernah
membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai
literatur. Di antaranya sekian banyak gejala, nyeri dada dan rasa sesak
merupakan tanda yang paling populer dari serangan jantung. Tetapi,
bagaimana dengan tanda-tanda lain yang penting untuk ketahui guna
mengantisipasi gangguan jantung?
Para pakar jantung menyebutkan,
gejala-gejala sakit jantung sebenarnya bisa tampak dari keluhan di
banyak bagian tubuh. "Jantung, bersama dengan pembuluh arteri yang
menyokongnya adalah salah satu otot yang besar. Ketika jantung
mengalami kegagalan, gejala-gejalanya bisa terlihat di banyak bagian
tubuh," kata Jonathan Goldstein, kardiolog dari St. Michael's Medical
Center di Newark, New Jersey.
Berikut ini adalah lima petunjuk
tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya gangguan pada jantung.
Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti dibawah ini secara
bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :
1. Nyeri leher
Apakah
Anda pernah merasa nyeri otot yang berkepanjangan pada bagian leher?
Waspadai bila nyeri in tak kunjung hilang. Pascaserangan jantung,
beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan
tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena
mereka hanya fokus pada gejala-gejala yang lebih dramatis seperti nyeri
akut di sekitar dada, bahu, dan lengan.
"Perempuan khususnya
lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala seperti ini, dan lebih
mungkin untuk merasa nyeri mendadak disertai rasa sesak di bagian bahu
dan bagian bawah leher," kata Margie Latrella, seorang perawat dan juga
penulis dari Women Cardiology Center, New Jersey. Rasa sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan lengan.
Apa yang terjadi? Saraf
dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan sinyal rasa sakit yang
naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam waktu bersamaan merambat
ke saraf-saraf di sekitar leher dan bahu.
2. Problem seksual
Pria dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit
pembuluh darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan,
mereka yang dirawat karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya
menderita disfungsi ereksi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya
didiagnosis memiliki masalah dengan jantung. Menurut Goldstein, beberapa
penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi ereksi dan
penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan. Tak heran bila kini
para dokter mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah
kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa
ada risiko substansial peningkatan serangan jantung dan kematian pada
pasien dengan disfungsi ereksi," kata Goldstein.
Apa yang terjadi ? Seperti
halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat menyempit dan
mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai darah
ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil,
pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat --
bahkan tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung
terdeteksi.
3. Pusing, pingsan, atau sesak napas
Sebuah studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart Association,
menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa mereka
cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan
jantung. Anda mungkin akan merasakan tak bisa bernafas, lemas atau
pusing serasa berada di ketinggian. Bila Anda tergopoh-gopoh ketika
naik tangga, menyapu halaman, berjalan santai, atau aktivitas lain yang
sebelumnya tak membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai
sebagai peringatan penting.
Apa yang terjadi ? Ini
akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut
oksigen ke jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa
membuat seseorang merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh
darah koroner, di mana pembuluh darah jantung tersumbat akibat
penumpukan plak, menyebabkan organ jantung tidak mendapatkan suplai
oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak bisa bernafas dalam seringkali
menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri pada otot jantung.
4. Gangguan pencernaan, mual, atau heartburn
Walaupun kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan
jantung identik dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat
terjadi juga di bagian perut. Pada beberapa orang khususnya wanita,
gejala seperti heartburn atau perasaan terbakar pada bagian
dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak perlu diwaspadai.
Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi tanda awal
serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard, khususnya
pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih
mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa
bulan menjelang serangan jantung.
Apa yang terjadi ?
Timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau menurunkan
suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak,
tertindih atau nyeri - yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi
terkadang juga di bagian perut. Tergantung dari bagian jantung mana yang
terkena, hal itu akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan
pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda bahwa serangan jantung sedang
terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter Anda bila keluhan
tersebut terus dialami.
5. Sakit pada rahang dan telinga
Sakit pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat
mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi
terkadang bisa menjadi petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner
(CAD) dan awal serangan jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus
meneliti hubungan sakit pada rahang dengan risiko serangan jantung.
Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca serangan jantung
melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya serangan
jantung.
Apa yang terjadi ? Kerusakan pada
jaringan organ jantung dapat memicu pengiriman sinyal naik turun pada
bagian tulang belakang yang kemudian meluas pada sarar-saraf yang
tersebar dari mulai tulang leher, rahang hingga ke bagian telinga.
Sumber : Kompas.com
No comments:
Post a Comment
Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun